Matematikawan dan fisikawan saat ini sebenarnya sedang bahu membahu menjadi DUKUN PROFESIONAL. Saya menyebut sebagai DUKUN PROFESINAL karena sebenarnya mereka mirip sekali dengan DUKUN TRADISIONAL. Bedanya hanya yang satu pake kata profesional sementara yang lain menggunakan kata tradisional. Tapi Pekerjaan mereka sangat mirip, kalau boleh tidak dikatakan sama. Mau tau apa yang dilakukan DUKUN PROFESIONAL? Fisikawan itu mengambil simbol-simbol atau abjad bahasa tertentu dari matematikawan untuk menggambarkan sesuatu. Tepatnya menggambarkan fenomena alam makrokosmos dan mikrokosmos dengan rumus. Hasil POSTULAT mereka begini,"1. Bila suatu benda/seseorang bergerak setara dengan kecepatan cahaya maka waktu dan ruang menjadi tiada. 2. Energi bisa diubah menjadi massa dan massa bisa diubah menjadi energi." Kedua postulat itu dirumuskan menjadi E=m.c2.
Bingung? he...he...wajar kalo belum belajar fisika. Tapi kamu tau gak apa yang dilakukan oleh matematikawan dan fisikawan itu persis dilakukan oleh DUKUN TRADISINAL lho. Si dukun tradisional itu mungkin tidak mengerti E=m.c2. Tapi saat dia melakukan teluh, guna-guna, doti-doti, pakatang atau santet rumus itulah yang ia gunakan. Si dukun tradisional HARUS menggunakan dua POSTULAT diatas dalam melakukan aksinya. Pertama, si dukun tradisional itu HARUS mampu menggerakkan benda-benda seperti paku, beling, jarum dan semacamnya ke TUBUH TARGET dengan kecepatan cahaya, sehingga dimanapun dan kapanpun TUBUH TARGET menjadi tidak berarti (waktu dan ruang menjadi tiada). Kedua, paku, beling, jarum dan semacamnya HARUS diubah dulu dalam bentuk energi, kemudian dikirim. Setelah benda-benda itu sampai pada TUBUH TARGET, si dukun HARUS secepatnya merubahnya dalam bentuk massa (materi). Jadi, sama dong fisikawan dan matematikawan dengan DUKUN TRADISIONAL? PERSIS SAMA. Perbedaannya hanya yang satu pake rumus, yang lainnya tidak.
Bahkan saya pribadi lebih tertarik dan terkagum-kagum dengan TEKNOLOGI DUKUN TRADISIONAL. Mereka telah mampu memindahkan paku, beling, jarum dan semacamnya dengan kecepatan cahaya tanpa rumus, tanpa simbol-simbol dan bahasa yang njlimet. Luar Biasa!!! Sementara DUKUN PROFESIONAL memindahkan atom dengan jarak 1 meter saja sudah ngos-ngosan he...he...
Gimana tertarik jadi DUKUN PROFESIONAL atau DUKUN TRADISIONAL?
Bingung? he...he...wajar kalo belum belajar fisika. Tapi kamu tau gak apa yang dilakukan oleh matematikawan dan fisikawan itu persis dilakukan oleh DUKUN TRADISINAL lho. Si dukun tradisional itu mungkin tidak mengerti E=m.c2. Tapi saat dia melakukan teluh, guna-guna, doti-doti, pakatang atau santet rumus itulah yang ia gunakan. Si dukun tradisional HARUS menggunakan dua POSTULAT diatas dalam melakukan aksinya. Pertama, si dukun tradisional itu HARUS mampu menggerakkan benda-benda seperti paku, beling, jarum dan semacamnya ke TUBUH TARGET dengan kecepatan cahaya, sehingga dimanapun dan kapanpun TUBUH TARGET menjadi tidak berarti (waktu dan ruang menjadi tiada). Kedua, paku, beling, jarum dan semacamnya HARUS diubah dulu dalam bentuk energi, kemudian dikirim. Setelah benda-benda itu sampai pada TUBUH TARGET, si dukun HARUS secepatnya merubahnya dalam bentuk massa (materi). Jadi, sama dong fisikawan dan matematikawan dengan DUKUN TRADISIONAL? PERSIS SAMA. Perbedaannya hanya yang satu pake rumus, yang lainnya tidak.
Bahkan saya pribadi lebih tertarik dan terkagum-kagum dengan TEKNOLOGI DUKUN TRADISIONAL. Mereka telah mampu memindahkan paku, beling, jarum dan semacamnya dengan kecepatan cahaya tanpa rumus, tanpa simbol-simbol dan bahasa yang njlimet. Luar Biasa!!! Sementara DUKUN PROFESIONAL memindahkan atom dengan jarak 1 meter saja sudah ngos-ngosan he...he...
Gimana tertarik jadi DUKUN PROFESIONAL atau DUKUN TRADISIONAL?